Seperti mimpi yang membahagiakannya
Tak pernah sepi walau hanya sebuah mimpi
Semakin ingin membuatnya nyata
Menjadikannya hal yang padu
Walau sedikit ragu
Mimpi yang tak pernah berakhir
Merasa bahagia meski tak pernah ada
Menimbun banyaknya cerita
Yang tak pernah diungkapkan
Seolah hidup tapi tak pernah nyata
Seakan jauh tapi bisa merasakannya
Mimpi yang menakdirkan seorang diri
Yang membuka ruang hati menjadi sejuk
Yang takkan pernah mati dan hilang
berpeluk mesra
Membingkai sebuah kata
kita merajut cerita
Menjalin kisah bahagia
Hari yang tak ingin terlewati
Membagi cerita
Antara senja dan hitam
Kita berbalut mesra
Berjalan, bagai dunia milik kita
Melompati gemercik air kecil
Kita tertawa bahagia
Hati seakan meronta
Meneriaki bahwa dunia punya cerita
Membisik penuh senyum
Hati gemetar saat pandang mata
Hati gemetar saat melihatnya
Dak dik duk cepat bunyinya
Aku tak kuasa menahan derasnya
Rasa cinta pertama
Sedikit malu namun terasa hangat
Saling pandang namun mata ini tak sanggup
Ku ajak ia berlari
Berputar jauh
Melihat rasa
Mendengar cerita
Tersenyum bersama
Tetap tak kuasa menahan rasa
Kita bersembunyi dari kejauhan
Dari gelapnya malam
Kita bercerita saling berbisik
Dibawah terangnya bulan
Mendekati angan yang kian hilang
Namun kita terlanjur merasakan
Kesan cinta pertama
Seperti tingkah yang kau mainkan
seperti lagu yang sering dikumandangkan
Seperti langkah yang kau terus jejaki
Seperti cerita yang tak ada habisnya
Memaki diri melihat ke cermin
Memalingkan muka
Memandang duka
Seperti deru ombak yang besar
Menghempas tubuh yang sulit ditahan
Seperti matahari yang jauh di langit
Seperti bintang yang bertaburan di langit gelap
Seperti cara yang tak pernah berhenti
Seperti dirimu yang tak pernah terlihat
Seperti dirimu yang selalu ku harap
Memejamkan mata sejenak
Terlelap dalam mimpi yang panjang
Seperti tak akan jadi nyata
Seperti dirimu yang selalu diharapkan
Semua seperti dirimu
Seperti yang selalu dinantikan
Kupejamkan mata hingga terbawa cerita
Teringat suatu sebab hingga menjadi rindu
Bertanya pada suatu masa
Yang hilang menuju ke atas sana
Yang terukir dalam pikiran
Lalu hilang termakan waktu
Rindu pun bertanya
Kenapa diri masih mencari
Sesuatu yang tak mungkin abadi
Menjadi debu yang hilang terhembus angin
Terolah rapih hingga tak ada debu
Yang tak berbekas sama sekali
Kadang bisa merasakan
Tapi tak sampai di lubuk hati
Bayang bayang semu kini tak terlihat lagi
Masa lalu sudah pergi
Tak usah menggetarkan hati untuk kembali
Melawan sebab yang tak terlupakan
Menginjak keras keras
Di injak lagi sampai puas
Cukup, jika sudah merasa terobati
Lalu terus berdiri tegap dan pergi